Kamis, 12 Juli 2012

MAKALAH MAKKA DAN MADANI


BAB 1
Pendahuluan

A.       Latar Belakang

            Para ulama dan ahli tafsir terdahulu memberikan perhatian yang besar terhadap penyelidikan surat-surat  Al-Qur’an. Mereka meneliti al-Qur’an ayat demi ayat dan surat demi surat untuk disusun sesuai dengan nuzulnya, dengan memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka mengumpulkannya sesuai dengan waktu, tempat dan pola kalimat. Cara demikian merupakan ketentuan cermat yang memberikan kepada peneliti obyektif, gambaran mengenai penyelidikan ilmiah tentang ilmu Makki dan Madani.
            Perhatian terhadap ilmu Al-Qur’an menjadi bagian terpenting para sahabat dibanding berbagai ilmu yang lain. Termasuk di dalamnya membahas tentang nuzulnya suatu ayat, tempat nuzulnya, urutan turunnya di Mekkah atau di Madinah, tentang yang diturunkan di Mekkah tetapi termasuk kelompok Madani atau ayat yang diturunkan di Madinah tetapi masuk dalam kategori Makki, dan sebagainya. Pada intinya persoalan ini telah menjadi perhatian urgen pada masa sahabat (Al-Qathathan, 1996:72).
            Bahkan salah satu tokoh Mufassir pada masa sahabat, misalnya Ibn Abbas pernah menyatakan, “Demi Allah. Tidak Ada Tuhan selain Dia. Tidak diturunkannya satu ayat pun dari kitab Al-Qur’an, kecuali saya mengetahuinya. Di mana diturunkan, jika saya tahu, bahwa ada seseorang yang lebih tahu daripada saya tentang kitab Allah, meskipun misalnya itu disampaikan oleh Onta, niscaya saya akan mengunjunginya”. Pernyataan Ibn Abbas ini, bukan suatu ungkapan kesombongan tetapi merupakan pernyataan betapa besar perhatian Ibn Abbas terhadap Ilmu-ilmu Al-Qur’an.
            Tema-tema seputar Makki dan Madani ini sangat banyak ragam penyelidikannya. Abu al-Qasim al Hasan al Muhammad bin Habib al-Nasyaburi menyebutkan dalam kitabnya al-Tanbib ‘ala fadll ‘Ulum al-Qur’an, bahwa di antara ilmu-ilmu al-Qur’an yang paling mulia adalah ilmu tentang nuzul al-Qur’an dan tempat turunnya, urutan turunnya di Mekkah dan di Madinah, tentang yang diturunkan di Mekkah tetapi masuk dalam kategori Madaniyah dan diturunkan di Madinah tetapi masuk dalam kategori Makkiyah, tentang yang diturunkan di Mekkah mengenai penduduk Madinah dan yang diturunkan di Madinah mengenai penduduk Mekkah, tentang yang serupa dengan yang diturunkan di Mekkah (Makki) tetapi termasuk Madaniyah dan serupa dengan yang diturunkan di Madinah (Madaniyah) tetapi termasuk Makkiyah, dan tentang yang diturunkan di Juhafah, di Bayt al-Maqdis, di Tha’if maupun Hudaibiyyah. Demikian juga yang diturunkan di waktu malam, di waktu siang, secara bersamaan ataupun sendiri-sendiri. Ayat-ayat Makki dan surat-surat Madani atau sebaliknya dan seterusnya; tema-tema itu keseluruhan berjumlah tidak kurang dari 25 pokok bahasan. Kesemuanya itu terkumpul dalam satu ilmu yaitu Ilmu Makki dan Madani.
            Tema-tema tersebut merupakan persoalan penting untuk didiskusikan dalam rangka mempeerdalam ilmu-ilmu al-Qur’an, namun demikian dalam tulisan ini tidak akan dibahas semuanya, melainkan hanya beberapa tema dasarnya saja yang dirasa sudah cukup sebagai pengantar. Hal demikian semata-mata memprtimbangkan keterbatasan tempat dan waktu. Dan bukan dalam artian memperkecil nilai tema-tema di atas.

B.       Pembatasan Masalah

       Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas pada masalah :
a.       Definisi Makki dan Madani
b.      Klasifikasi ayat-ayat dan surat-surat Al-Qur’an
c.       Karakteristik Makki dan Madani
d.      Urgensi Makki dan Madani dan faedah Makki dan Madani

C.       Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa definisi Makki dan Madani?
2.      Bagaimana Klasifikasi ayat-ayat dan surat-surat Al-Qur’an?
3.      Bagaimana karakteristik masing-masing Makki dan Madani?
4.      Apakah Urgensi dan faedah Makki dan Madani?
                                                             

D.       Tujuan
1.      Mengetahui definisinya
2.      Mengetahui klasifikasinya
3.      Memahami karakteristik dari masing-masing
4.      Memahami urgensi dan faedahnya


BAB 2
Pembahasan


A.       Definisi Al-Makiy dan Al-Madaniy

Ada beberapa definisi tentang al-Makiy dan al-Madaniy yang diberikan oleh para ulama yang masing-masing berbeda satu sama lain. Perbedaan ini disebabkan kriteria yang disebabkan oleh perbedaan kriteria yang ditetapkan untuk menetapkan Makiy atau Madaniy sebuah surat atau ayat.
Ada tiga pendapat yang dikemukakan ulama tafsir dalam hal ini :
1.    Berdasarkan tempat turunnya suatu ayat.

الْمَكِيُّ مَا نَزَلَ بِمَكَّة وَلَوْ بَعْدَ الهِجَرَةِ وَالمَدَنِيُّ مَا نَزَلَ بِالمَدِيْنَةِ

 “ Makkiyah ialah suatu ayat yang diturunkan di Mekkah, sekalipun sesudah hijrah, sedang Madaniyah ialah yang diturunkan di Madinah”.

Berdasarkan rumusan di atas,Makkiyah adalah semua surat atau ayat yang dinuzulkan di wilayah Mekkah dan sekitarnya. Sedangkan Madaniyyah adalah semua surat atau ayat yang dinuzulkan di Madinah. Adapun kelemahan pada rumusan ini karena tidak semua ayat al-Qur’an dimasukkan dalam kelompok Makiyyah atau Madaniyyah. Alasannya ada beberapa ayat al-Quran yang dinuzulkan jauh di luar Mekkah dan Madinah.

2.    Berdasarkan khittab/ seruan/ panggilan dalam ayat tersebut.

الْمَكِيُّ مَا وَقَعَ خِطَابًا لِأَهلِ مَكَةّ وَالمَدَنِيُّ مَا وَقَعَ خِطَابًا لِأهْلِ المَدِيْنَةِ

“ Makkiyah ialah ayat yang khittabnya/panggilannya ditujukan kepada penduduk Mekkah, sedang Madaniyah ialah yang khittabnya ditujukan kepada penduduk Madaniyah”.

Berdasarkan rumusan di atas, para ulama menyatakan bahwa setiap ayat atau surat yang dimulai dengan redaksi يا أيها الناس (wahai sekalian manusia) dikategorikan Makkiyyah, karena pada masa itu penduduk Mekkah pada umumnya masih kufur. Sedangkan ayat atau surat yang dimulai dengan يا أيها الذين أمنوا  (wahai orang-orang yang beriman) dikategorikan Madaniyyah, karena penduduk Madinah pada waktu itu telah tumbuh benih-benih iman di dada mereka. Adapun kelemahan-kelemahan  pada rumusan ini, antaa lain:
a.    Tidak semua ayat atau surat di mulai oleh redaksi يا أيها الناس atau يا أيها الذين أمنوا. Maksudnya, tidak selalu yang menjadi sasaran surat atau ayat penduduk Mekkah atau Madinah.
b.    Tidak semua ayat atau surat di mulai oleh redaksi يا أيها الناس meski Makkiyyah dan yang dimulai dengan redaksi يا أيها الذين أمنوا  meski Madaniyyah.


3.      Berdasarkan masa turunnya ayat tersebut.

وَاِنْ كَانَ نُزُوْلُهُ بِغَيْرِ مَكَّةِ,eاَلْمَكِيُّ مَانُزِلَ قَبْلَ هِجْرَةِ الرَّسُوْلِ
وَالْمَدَنِيُّ مَانُزِلَ بَعْدَ هَذِهِ الْهِجْرَةِ وَاِنْ كَانَ نُزُوْلُهُ بِمَكَّةَ

“ Makkiyyah ialah ayat yang diturunkan sebelum Nabi hijrah ke Madinah, sekalipun turunnya di luar Mekkah, sedang Madaniyah ialah yang diturunkan sesudah Nabi hijrah, sekalipun turunnya di Mekkah”.

Dibanding dua rumusan sebelumnya , tampaknya rumusan al-Makkiy dan al-Madaniy ini lebih populer karena di anggap tuntas dan memenuhi unsur penyusunan ta’rif (definisi).



B.       Klasifikasi Ayat-Ayat dan Surat-Surat Al-Qur’an

Pada umunya, para ulama membagi surat-surat al-Qur’an menjadi dua kelompok, yaitu surat-surat Makiyyah dan Madaniyyah. Mereka berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah masing-masing kelompoknya. Sebagian ulama mengatakan bahwa jumlah surat Makiyyah ada 94 surat, sedangkan Madaniyyah ada 20 surat. Sebagian ulama lain mengatakan bahwa jumlah surat Makiyyah ada 84 surat, sedangkan yang Madaniyyah ada 30 surat.
Perbedaan-perbedaan pendapat para ulama itu dikarenakan adanya sebagian surat yang seluruhnya ayat-ayat Makkiyyah atau Madaniyyah dan ada sebagian surat lain yang tergolong Makiyyah atau Madaniyyah, tetapi di dalamnya berisi sedikit ayat yang lain statusnya. Surat-surat al-Qur’an itu terbagi menjadi empat macam :
1.      Surat-surat Makiyyah murni, yaitu surat-surat Makiyyah yang seluruh ayat-ayatnya juga berstatus Makiyyah semua, tidak ada satupun yang Madaniyyah.
2.      Surat-surat Madaniyyah murni, yaitu surat-surat Madaniyyah yang seluruh ayat-ayatnya juga berstatus Madaniyyah semua, tidak ada satupun yang Makiyyah.
3.      Surat-surat Makiyyah yang berisi ayat Madaniyyah, yaitu surat-surat yang sebetulnya kebanyakan ayat-ayatnya adalah Makiyyah, sehingga berstatus Makiyyah, tetapi di dalamnya ada sedikit ayatnya yang berstatus Madaniyyah.
4.      Surat-surat Madaniyyah yang berisi ayat Makiyyah, yaitu surat-surat yang sebetulnya kebnyakan ayat-ayatnya adalah Madaniyyah, sehingga berstatus Madaniyyah, tetapi di dalamnya ada sedikit ayatnya yang berstatus Makiyyah.



C.       Karakteristik Makiyyah dan Madaniyyah
Para ulama telah menetapkan karakteristik Makiyyah dan Madaniyyah sebagai berikut :
a.      Karakteristik Makiyyah
Ada beberapa karakteristik yang dimiliki Makiyyah di antaranya :
1.      Setiap surat yang di dalamnya terdapat kata كلا Kata ini dipergunakan untuk memberi peringatan yang tegas dan keras kepada orang-orang Mekkah yang keras kepala.
2.      Setiap surat yang di dalamnya terdapat ayat sajdah termasuk Makiyyah.
3.      Setiap surat yang di dalamnya terdapat kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu termasuk Makiyyah, kecuali surat al-Baqarah dan Ali ‘Imran yang keduanya termasuk Madaniyyah. Adapun surat al-Ra’d yang masih diperselisihkan.
4.      Setiap surat yang di dalamnya terdapat kisah Nabi Adam dan Iblis termasuk Makiyyah, kecuali surat Al-Baqarah yang tergolong Madaniyyah.
5.      Setiap surat yang dimulai dengan huruf abjad, alphabet (tahjjiy) ditetapkan sebagai Makiyyah, kecuali Al-Baqarah dan Ali ‘Imran. Huruf tahjjiy yang dimaksud di antaranya ك ي ه ص ع, ط ه س ي, ح م, dll
6.      Mengandung seruan (nida’) untuk beriman kepada Allah dan hari kiamat dan apa-apa yang terjadi di akhirat. Di samping itu, ayat-ayat Makiyyah ini menyeru untuk beriman kepada para rasul dan para malaikat serta menggunakan argumen-argumen akal, kealaman dan jiwa.
7.      Membantah argumen-argumen kaum Musyrikin dan menjelaskan kekeliruan mereka terhadap berhala-berhala mereka.
8.      Mengandung seruan untuk berakhlak mulia dan berjalan di atas syariat yang hak tanpa terbius oleh perubahan situasi dan kondisi, terutama hal-hal yang berhubungan dengan memelihara agama, jiwa, harta, akal, dan keturunan.
9.       Terdapat banyak redaksi sumpah dan ayatnya pendek-pendek.


b.      Karakteristik Madaniyyah

Seperti halnya dalam Makiyyah, Madaniyyah pun mempunyai karakteristik :
1.  Setiap surat yang berisi hukum pidana, hukum warisan, hak-hak perdata dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan perdata serta kemasyarakatan dan kenegaraan, termasuk Madaniyyah.
2.  Setiap surat yang mengandung izin untuk berjihad, urusan-urusan perang, hukum-hukumnya, perdamaian dan perjanjian, termasuk Madaniyyah.
3.  Setiap surat yang menjelaskan hal ihwal orang-orang munafik termasuk Madaniyyah, kecual surat Al-Ankabut yang di nuzulkan di Makkah. Hanya sebelas ayat pertama dari surat tersebut yang termasuk Madaniyyah dan ayat-ayat tersebut menjelaskan perihal orang-orang munafik.
4.  Menjelaskan hukum-hukum amaliyyah dalam masalah ibadah dan muamalah, seperti shalat, zakat, puasa, haji, qisas, talak, jual beli, riba, dan lain-lain.
5.  Sebagian surat-suratnya panjang-panjang, sebagian ayat-ayatnya panjang-panjang dan gaya bahasanya cukup jelas dalam menerangkan hukum-hukum agama.





D.      Kegunaan ilmu Makky wal Madany
            Kegunaan ilmu / faedah ilmul makky wal madany adalah banyak sekali. Dalam hal ini, al-Zarqani di dalam kitabnya manahilul ’irfanmenerangkan sebagian daripada kegunaan ilmu-ilmu ini, ialah :
a.       Dengan ilmu ini kita dapat membedakan dan mengetahui ayat yang mana yang mansukh dan nasikh. Yakni apabila terdapat dua ayat atau lebih mengenai suatu masalah, sedang hokum yang terkandung di dalam ayat-ayat itu bertentangan. Kemudian dapat diketahui bahwa ayat yang satu makkiyah, sedang ayat lainnya madaniyah; maka sudah tentu ayat yang makkiyah itulah yang di nasakh oleh ayat yang madaniyah, karena ayat yang madaniyah adalah yang terakhir turunnya.
b.       Dengan ilmu ini pula, kita dapat mengetahui Sejarah Hukum Islam dan perkembangannya yang bijaksana secara umum. Dan dengan demikian, kita dapat meningkatkan keyakinan kita terhadap ketinggian kebijaksanaan islam di dalam mendidik manusia baik secara perorangan maupun secara masyarakat.
c.       Ilmu ini dapat meningkatkan keyakinan kita terhadap kebesaran, kesucian, dan keaslian al-Qur’an, karena melihat besarnya perhatian umat islam sejak turunnya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan al-Qur’an, sampai hal-hal yang sedetail-detailnya; sehingga mengetahui ayat-ayat yang mana turun sebelum hijrah dan sesudahnya; ayat-ayat yang diturunkan pada waktu Nabi berada di kota tempat tinggalnya (domisilinya) dan ayat yang turun pada waktu Nabi sedang dalam bepergian atau perjalanan; ayat-ayat yang turun pada malam hari dan siang hari; dan ayat-ayat yang turun pada musim panas dan musim dingin dan sebagainya.
d.       Dapat mengetahui situasi dan kondisi lingkungan masyarakat pada waktu turunnya Al Qur’an, khususnya masyarakat Makkah dan Madinah.
Dengan demikian, maka siapapun yang ingin berusaha merusak kesucian dan keaslian al-Qur’an pastilah segera diketahui oleh umat islam.
Dr. Shubhi al-Shalih dalam bukunya Mabahits fi Ulumil Qur’an menyatakan, bahwa dengan Ilmul Makky wal Madany kita dapat mengetahui fase-fase (marhalah) dari da’wah islamiah yang di tempuh oleh al-Qur’an secara berangsur-angsur dan yang sangat bijaksana itu, kondisi masyarakat pada waktu turunnya ayat-ayat al-Qur’an, khususnya masyarakat Mekkah dan Madinah. Demikian pula, dengan ilmu ini kita dapat mengetahui uslub-uslub / style-style bahasanya yang berbeda-beda, karena ditunjukkan pada golongan-golongan yang berbeda, yakni : orang-orang mu’min, orang-orang musyrik, dan orang-orang ahlul kitab. Demikian pula orang-orang munafiq.
Ilmul Makky wal Madany merupakan cabang ilmu-ilmu al-Qur’an yang sangat penting diketahui atau dikuasai oleh seorang mufassir, sampai-sampai di kalangan Ulama al-Muhaqqiqun, antara lain Abul Qasim al-Naisaburi (ahli nahwu dan tafsir, wafat tahun 406 H) tidak membenarkan seseorang menafsirkan al-Qur’an tanpa mengetahui Ilmul Makky wal Madany.
Abul Qasim al-Naisaburi dalam Kitab al-Tanbih ‘ala Fadhli ‘Ulumil Qur’an menerangkan sebagai berikut : “Di antara ilmu-ilmu al-Qur’an yang paling utama adalah ilmu tentang :
1)      Turunnya al-Qur’an dan tempat-tempat turunnya.
2)      Urut-urutan ayat-ayat yang turun di Mekkah pada masa permulaan, pertengahan, dan penghabisannya. Demikian pula ayat-ayat yang turun di Madinah pada masa permulaan, pertengahan, penghabisannya.
3)      Ayat-ayat yang turun di Mekkah sedang hukumnya termasuk Madaniyah.
4)      Ayat-ayat yang turun di Madinah sedang hukumnya Makiyyah.
5)      Ayat-ayat yang turun di Mekkah mengenai penduduk Madinah.
6)      Ayat-ayat yang turun di Madinah mengenai penduduk Mekkah.
7)      Ayat-ayat yang menyerupai Makkiyah yang terdapat dalam surat Madaniyah.
8)      Ayat-ayat yang menyerupai Madaniyah yang terdapat dalam surat Makkiyah.
9)      Ayat-ayat yang turun di Juhfah – sebuah desa tidak jauh dari Mekkah, dalam perjalanan menuju ke Madinah.
10)   Ayat-ayat yang turun di Baitul Maqdis.
11)   Ayat-ayat yang turun d Thaif.
12)   Ayat-ayat yang turun di Hudaibiyah.
13)   Ayat-ayat yang turun pada malam hari.
14)   Ayat-ayat yang turun pada siang hari.
15)   Ayat-ayat yang turun secara kelompok.
16)   Ayat-ayat yang turun sendirian.
17)   Ayat-ayat Madaniyah yang terdapat pada surat-surat Makiyah.
18)   Ayat-ayat Makkiyah yang terdapat pada surat-surat Madaniyah.
19)   Ayat-ayat yang dibawa dari Mekkah ke Madinah.
20)   Ayat-ayat yang dibawa dari Madinah ke Mekkah.
21)   Ayat-ayat yang dibawa dari Madinah ke Abbessynia (Habasyah).
22)   Ayat-ayat yang turun secara mujmal (global).
23)   Ayat-ayat yang turun secara mufassar (disertai keterangan).
24)   Ayat-ayat yang turun secara rumuz (dengan isyarat).
25)   Ayat-ayat yang dipersoalkan oleh ulama. Sebagian ulama menganggap Makkiyah, sedang sebagian lagi menganggap Madaniyah.
Semuanya itu ada 25 macam ilmu (merupakancabang dari Ilmul Makky wal Madany). Siapapun yang tidak mengetahui semuanya itu dan tidak bisa membedakan antara 25 macam ilmu tersebut, maka ia tidak boleh berbicara (menafsirkan) tentang al-Qur’an. (baca al-Burhan karangan al-Zarkasyi halaman 192, dan al—Itqan karangan al-Suyuti juz I halaman 8).
Kesimpulan

            Pengetahuan tentang ayat-ayat Mekkah dan Madinah merupakan bagian yang terpenting dalam ‘Ulum Qur’an. Hal ini bukan saja merupakan kepentingan kesejarahan melainkan juga untuk memahami dan menafsirkan ayat-ayat yang bersangkutan.
            Sebagaian surat di dalam al-Qur’an berisi ayat-ayat dari kedua periode tersebut dan dalam beberapa hal muncul perbedaan pendapat dari kalangan para ulama tentang klasifikasi ayat-ayat tertentu. Bagaimanapun juga secara keseluruhan memang sudah berhasil disusun suatu pola pemisahan (pembagian) yang sudah mapan, dan telah digunakan secara meluas secara ilmu tafsir, dan dijabarkan dari bukti-bukti internal yang ada dalam teks al-Quran itu sendiri.
Definisi Al-Makiy dan Al-Madaniy oleh para ahli tafsir meliputi berdasarkan tempat turunnya suatu ayat, berdasarkan khittab/ seruan/ panggilan dalam ayat tersebut, berdasarkan masa turunnya ayat tersebut.
            Surat-surat al-Qur’an itu terbagi menjadi empat macam antara lain : Surat-surat Makiyyah murni, Surat-surat Madaniyyah murni, Surat-surat Makiyyah yang berisi ayat Madaniyyah, Surat-surat Madaniyyah yang berisi ayat Makiyyah.
            Karakteristik surat dan ayat-ayat Al-Qur’an ini terbagi menjadi dua yaitu karakteristik Al-Makkiy dan karakteristik Al-Madaniy.
Adapun kegunaan mempelajari Ilmu ini antara lain agar dapat membedakan ayat-ayat nasikh dan mansukh, agar dapat mengetahui sejarah hukum Islam dan tahapan-tahapannya secara umum, mendorong keyakinan yang kuat, agar mengetahui fase-fase dakwah Islamiyah yang telah ditempuh oleh Al-Qur’an secaa bertahap, agar dapat mengetahui keadaan lingkungan, situasi, dan kondisi masyarakat pada waktu turun ayat-ayat Al-Qur’an, agar mengetahui gaya bahasanya yang berbeda-beda.


DAFTAR PUSTAKA

Chalik, Chaerudji Abd. 2007. ‘Ulumul Qur’an. Jakarta. Diadit Media
                   Syaifullah. 2004. ‘Ulumul Qur’an. Ponorogo. Prodial Pratama Sejati Press.
                   Von Dennfer, Ahmad 1988. ‘Ilmu Al-Quran’. Jakarta. Rajawali
                   Quthan,Mana’ul. 1993. ‘Pembahasan Ilmu Al-Quran’. Jakarta. Rineka Cipta
                    Zuhdi, Masjufuk. 1982. ‘Pengantar ulumul Quran’. Surabaya. Bina Ilmu

Catatan Untuk Para Ukhty

Apalah guna berdandan berlebihan setiap hari kalau hanya ingin tampak terlihat cantik dan mempesona.

►Padahal cukup dengan menjaga kesopanan lisan dan berakhlak mulia justru akan membuat Ukhty terlihat jauh lebih cantik dan mempesona.

Apalah guna mengenakan pakaian mahal kalau hanya untuk menunjukkan kekayaan.
►Padahal cukup dengan balutan pakaian sederhana asal metutupi aurat akan membuat Ukhty jauh terlihat bersahaja.

Apalah guna terlalu merisaukan anggapan sebagian orang bahwa diri Ukhty bukanlah potret cewek masa kini.
►Padahal dengan banyak berdiam di rumah justru akan menjadikan Ukhty laksana sekuntum bunga.

Ya benar..!!

Laksana sekuntum bunga yang tumbuh di taman.
Yang selalu tampak begitu indah.
Yang senantiasa terjaga dari hinggapan kumbang-kumbang penghisap madu belaka.

Biarkan..!!

Kumbang-kumbang itu hanya bisa memandang keindahan Ukhty.
Tanpa bisa menyentuh.
Tanpa punya keberanian untuk memetik sebelum waktunya.
Sebelum Ukhty halal bagi siapapun.

Biarkan..!!
Kumbang-kumbang itu hanya bisa terkagum-kagum.
Akan pesona keindahan Ukhty.
Akan pesona keteguhan iman Ukhty.
Dalam menjaga kehormatan di sepanjang waktu.

Maka berbahagialah engkau wahai Ukhty

dalam mihrabku

Sunyi dalam mihrabku aku mengaku cinta.
Selangkah ku menapak,kembali dunia meraja bertahta di singgasana hati alpa akan pengakuan-Mu.
Cinta dalam pengakuanku tak menjadi nafas dalam hidupku.
Sungguh tak pantas kulakukan pada-Mu.

Sang pemilik jiwaku,Pemilik semesta mengobral kata layaknya Engkau adalah sesamaku.
Tidak,bahkan dengan sesama pun tak layak kata ini ku umbar,tak pantas ku lakoni.
Karena cinta hanya sekedar kata.
Karena cinta adalah pembuktian.
Dan cintaku harusnya adalah pembuktian pada-Mu Sang Maha Cinta.

Diatas sajadah penyembahanku.
Bahkan dalam gelap ruang rahim ibuku,sesaat setelah Kau tiupkan,titipkan nafas denyut kehidupan untukku.
Ku ikrarkan janjiku bahwa hanya Engkau Rabbku.
Syahadatku hanya Engkau Ilah bagiku.
Sumpahku Engkau saja yang pantas ku sembah,yang pantas kuperTuhankan.
Tapi...lagi dan lagi ku mendustaMU,puluhan tahun Kau beri aku waktu.
Tapi hidupku tak lebih dari menghamba pada dunia.
Ya...dunia milikMu,yang tak lebih dari ciptaanMu.
Terlena dalam gemerlapnya.

Dalam susahku ku datang padaMu.
Menghiba padaMu untuk kemurahan Rahman dan RahimMu.
Memohon dan meminta padaMu.
PadaMu ya Rabb,tidak pada yang lain yang ku cinta.
Yang lain kuperTuhankan dikala aku serba kecukupan.
Dikala aku miliki dunia yang tak lebih dari titipanMu semata.
Ya...ku adukan kesahku,ku bawa laraku hanya padaMu.
PadaMu saja ku menghiba,padaMu saja ku pinta.
PadaMu saja ku mohon pertolongan dan kemudian,kembali ku tinggalkan janjiku.
Tiada kesyukuran atas nikmat tak terbilang dariMu.

Rabbi,tak layak aku yang tidak berlakon cinta mengaku cinta padaMu.
Tak layak aku yang tidak menghamba,mengaku hamba padaMu.
Tak layak aku meminta,memohon,menghiba padaMu yang tidak mensyukuri nikmatMu.

Rabbi,..meski gelimang dosa membalur diri.
Ku menghiba,memohon,meminta padaMu.
Ajari aku mencinta pada cintaMu.
Ajari aku setia atas janji,ikrar,syahadatku padaMu.
Ajari aku menjadi hamba yang syukur nikmat padaMu.
Ajari aku menjadi hambaMu.

Engkau lah Bidadari Syurga Ku Oleh:Ustad jefry al-Bukhari

Setiap manusia punya rasa cinta,,
yang mesti dijaga kesuciaanya,
namun ada kala insan tak berdaya,
saat dusta mampir bertahta...

♥Kuinginkan dia, yang punya setia,
Yang mampu menjaga kemurniaanya,,
Saat ku tak ada,,
ku jauh darinya,,
amanah pun jadi penjaganya,,

♥Hatimu tempat berlindungku,,
dari kejahatan syahwatku,,
Tuhanku merestui itu,,
dijadikan engkau istriku,,

♥Engkaulah.....
Bidadari Surgaku,,

♥Tiada yang memahami,,
segala kekuranganku,,
kecuali kamu, bidadariku,,

♥Maafkanlah aku,,
dengan kebodohanku,,
yang tak bisa membimbing dirimu,,

♥Hatimu tempat berlindungku,,
dari kejahatan syahwatku,,
Tuhanku merestui itu,,
dijadikan engkau istriku,,

♥Engkaulah.....
Bidadari Surgaku..

Melukis Cinta Di Langit Kejujuran


"Kejujuran adalah ruh dari cinta itu sendiri.
Dia merupakan bahan dasar dari cinta itu sejatinya.

Kejujuran adalah sisi lain dari sisi cinta yang tak bisa kita hilangkan.
Maka jika tak jujur,itu tanda diri kita tak cinta lagi...
Disinilah kita harus menyelami samudra niat kita selama ini.
Untuk apa kita menikah?
Untuk apa menikahinya?
Jujurlah pada nuranimu yang bening itu...
Agar jika niat kita selama ini salah.
Selama ini tak jujur,bisa kita perbaiki,bisa kita bangun lagi dari titik nol.
Titik penumbuhan cinta...!
Karena betapa banyak orang yang mengakhiri biduk rumah tangganya,karena diawal mereka tak jujur...
Menikahi karena kecantikannya semata.
Begitu datang yang lebih cantik menggodanya,ia jatuh,ia hancur,ia maksiat.
Maka bubarlah rumah tangga itu..!
Atau orang-orang yang menikah karena jabatan semata,karena melihat status sosial semata.
Maka begitu jabatan itu hilang,maka begitu Allah mengujinya dengan kemiskinan...
Maka bubarlah rumah tangga itu..!
Inilah potret mereka yang tak jujur pada niatnya.
Yang ada akhir yang tak menyenangkan diperjalanan sejarah rumah tangganya.

Ketika Aku Ingin Menikah

"Wahai Rabb semesta alam.
Ku ingin menikah atas perintah-Mu.
Sungguh ku sangat khawatir tak mampu menjalankan perintah-Mu.
Tak berpijak nafsu atau kepentinganku,tapi tuk harap ridha-Mu.

Wahai Maha Penggerak hati.
Izinkanlah hati ini tunduk dalam biduk cinta keshalihan.
Terpatri ikrar Ilahiyah dan Tauhid.
Jangan kau biarkan hatiku keras membatu karena nafsu.
Terombang-ambing atas cinta,harapan fana nan semu.

Kini hatiku gelisah tak menentu ya Rabb.
Air mata seolah tak terbendung karena khawatir akan fitnah.
Takut akan kehancuran pribadiku,karena godaan syaitan mengusik sepanjang waktu.
Iman ini mulai rapuh dan ragu pada janji-Mu.

Ku sadari Ya Rabb,saat ini pernikahan adalah ujian terbesarku.
Orientasi dan kecintaan pada diri-Mu kini Kau uji.
Kau suguhkan harta,tahta dan paras menarik semata.
Ya Rabb,lindungi dan mampukan diriku,untuk lolos ujian-Mu.

Jangan gagalkan aku memperoleh ridha-Mu ya Rabb.
Ku sadari begitu banyak pejuang yang gagal dalam ujian ini.
Terbelenggu oleh duniawi dan kebahagiaan sesaat.
Terjebak oleh nafsu dan romantika keruh.
Melepaskan perjuangan hingga hilang hanyut dalam kenistaan cinta yang fana.

Banyak cinta yang datang menghampiri dan aku resah ya Rabb.
Ketika itu tak lahir dari syariat-Mu.
Bukan dalam kerangka Iman dan Islam.
Bukan untuk-Mu tapi hanya untukku.

Ya Rabb,hanya pada-Mu aku berkesah.
Karena hanya pada-Mu aku berlindung dan memohon.
Tunjukilah jalan yang benar dan lurus ya Rabb.
Jalan yang Kau ridhai bukan jalan yang Kau celakakan.

Mampukah aku memenuhi perintah-Mu untuk menikah.
Hindarkan dari kehancuran dan kehinaan.
Kokohkan niat untuk melangkah dalam kesucian.
Luluskan dalam menghadapi ujian-Mu...

Demi Allah aku menikah...
Laa illaha illallah Muhammadarrasulullah...

17 HADIST MENUJU PEREMPUAN SHALEHAH

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat, saudaraku fillah,
"Perempuan yang shalehah lebih baik daripada 1000 lelaki
yang shaleh"

Berikut 17 hadis diantaranya:

1. Taat Beragama
Perempuan itu dikawini atas empat perkara, yaitu: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi,pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat. (HR Bukhari dan Muslim)


2. Penyabar
Barangsiapa yang diuji oleh anak-anak perempuannya lalu dia tetap berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka. (Siti Aisyah ra)


3. Amanah
Oleh sebab itu, perempuan yang shalehah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara (dirinya dan harta suami) ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah (menyuruh) memeliharanya. (QS An-Nisaa' : 34)


Sebaik-baik istri yaitu yang meyenangkanmu ketika kamu lihat; taat kepadamu ketika kamu suruh, menjaga dirinya dan hartamu ketika kamu pergi. (HR Thabarani, Riwayat 'Abdullah bin Salam)



4. Besar Cintanya
Sesungguhnya perempuan yang terbaik di antara kamu ialah yang subur dan besar cintanya. (HR Thusy)


Doa perempuan itu lebih makhbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , ” Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”


5. Bukan Pencemburu Buta
Seorang perempuan tidak boleh meminta suaminya menceraikan istrinya (yang lain) supaya berkecukupan tempat makannya (nafkahnya). (HR Tirmidzi, Riwayat Abu Hurairah)


6. Patuh dan Taat
Sesungguhnya perempuan yang terbaik di antara kamu ialah yang subur, besar cintanya, teguh memegang rahasia, tabah menderita, mengurus keluarganya, patuh terhadap suaminya, pesolek bagi suaminya, membentengi dirinya dari laki-laki lain, mau mendengar ucapan suami dan menaati perintahnya, dan bila bersendirian dengan suaminya ia pasrahkan dirinya pada kehendak suaminya, serta tidak berlaku dingin kepada suaminya. (HR Thusy)


Perempuan yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari mana saja pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.


7. Menyayangi Anak Kecil
Perempuan Quraisy yang terbaik yaitu yang besar kasih sayangnya kepada anak kecil. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim)


Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT


8. Tabah Menderita
Sesungguhnya perempuan yang terbaik di antara kamu ialah yang subur, besar cintanya, teguh memegang rahasia, tabah menderita mengurus keluarganya. (HR Thusy)


9. Memikat Hati
Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dikehendakinya.


10. Perangai dan Kata-katanya Menyenangkan
"... istri yang kalau engkau lihat, menjengkelkanmu, ucapannya menyakiti kamu, dan kalau engkau pergi, engkau merasa tidak percaya bahwa ia dapat menjaga dirinya dan hartamu... (HR Ahmad. Hadits yang semakna dengan ini riwayat oleh Thabarani, Bazzar dan Hakim)


11. Senang Bersilahturahmi
Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki.


12. Pandai Menyimpan Rahasia
Sesungguhnya perempuan yang terbaik di antara kamu ialah yang subur, besar cintanya, teguh memegang rahasia. (HR Thusy)


13. Hemat
Perempuan Quraisy yang terbaik yaitu yang besar kasih sayangnya kepada anak kecil dan pandai mengurus harta suaminya yang sedikit. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim)


Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).


14. Tidak Materialistis
Ada empat perkara, siapa mendapatkannya berarti kebaikan dunia dan akhirat, yaitu hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, bersabar ketika mendapatkan musibah, dan perempuan yang mau dikawini bukan bermaksud menjerumuskan (suaminya) ke dalam perbuatan maksiat dan bukan menginginkan hartanya. (HR Thabarani, Hadits Hasan, Riwayat Ibnu 'Abbas ra)


Sesungguhnya perempuan yang membawa berkah yaitu, bilamana ia mudah dilamar, murah maskawinnya, dan subur peranakannya. (HR Ibnu Hibban, Hakim, dan lain-lain, Riwayat Siti 'Aisyah ra).


15. Tidak Bersolek (selain untuk suaminya)
Perempuan-perempuan yang gemar minta cerai, perempuan-perempuan pesolek (di luar rumah) adalah perempuan-perempuan munafik. (HR Abu Nu'aim)


16. Tidak Memakai Parfum (selain untuk suaminya)
Jika seorang perempuan mengenakan parfum, lalu ia melewati sekelompok manusia agar mereka mencium bau wanginya, maka ia adalah begini dan begitu. Rasulullah saw, telah berkata dengan perkataan yang sangat keras. Dan dalam sebagian lafadz disebutkan "Maka perempuan itu adalah pelacur.” (HR. Abu Daud, Turmudzi dan Nasāi; HASAN SHAHIH)


17. Tidak Memakai Perhiasan (selain untuk suaminya)
Tiga orang yang tidak perlu kamu tanyakan tentang mereka; Laki-laki yang memisahkan diri dari jama'ah dan ia berselisih dengan pemimpinnya, lalu ia meninggal sebelum selesai perselisihan tersebut; Seorang budak (laki-laki atau perempuan) yang menentang tuannya, lalu ia meninggal; Seorang perempuan yang ketika suaminya pergi padahal kebutuhan hidupnya di dunia telah di cukupi, kemudian ia bertabarruj, maka kamu tidak perlu lagi menanyakan tentang mereka. (HR. Ahmad, Hakim dan Bukhari dalam kitab al-adāb al-mufrad; SHAHIH, Riwayat Fadhalah bin 'Ubaid ra).


♥ Ad-dunya mata' , khoirul mata' al mar'atus sholich ♥
Dunia adalah perhiasan, perhiasan dunia yang baik adalah Wanita sholihah.
الدعاء قبل قراة القرآن

my mother beloved ...

bu.....kami tahu banyak sekali kedustaanmu pada kami....
engkau selalu mengalah pada kami...
engkau selalu mementingkan kami dari pada kepentinganmu....
engkau selalu memikirkan kami ....
engkau selalu mendahulukan kami...

ibu....sungguh dustanya kami padamu...
kami tak melihat itu semua....kami tak pernah membaca itu semua...
dengan seenaknya kami melakukan..tanpa berpikir keadaanmu...

ibu...engkau begitu sabar menghadapi kami...
kenakalan kami...kadang perintahmupun kadang kami lalaikan..kami selalu mencari-cari alasan...
tapi..engkau sungguh tabah menghadapi kami...

ibu....
saat ini,,kami belum bisa memberikan kepadamu yang terbaik...
kami menginginkan engkau tersenyum pada kami atas keberhasilan kami...
semua itu akan terjadi karena doamu yang tulus dan ikhlas ..
yang selalu Allah perdengarkan lantunan doamu..

ibu...
hanya sebuah doa yang selalu kami lantunkan seusai sholat...
maafkan kami bu....
atas semua kesalahan kami..kekhilafan kami...kenakalan kami...

ibu...
engkau adalah semangat perjuanganku...
engkau selalu memotivasiku...
di kala kami jenuh..ku teringat wajahmu..nasihatmu..
kejenuhan itu hilang...

ibu...
di kala kami sakit..engkau hatimu gelisah...
sampai engkau mengatakan..."ya Allah..biar aku ae seng di wehi loro...ojok anakku...sakno..."
sungguh besar pengorbananmu...
mulai engkau mengandungku..melahirkanku..merawatku...dan...banyak sekali pengorbananmu...

ibu...
sungguh kami tak mampu untuk membalas jasa-jasamu...
dengan apa kami bisa membalas semua ini???

ya Allah....
ampunilah dosa-dosa kedua orang tuaku....
maafkanlah mereka...
bimbinglah mereka...

ya Allah..
maafkanlah dosa-dosa kami kepada mereka....
maafkanlah kenakalan kami...
rahmatilah mereka...


ya Allah...
berikanlah kesempatanku untuk membahagiakan kedua orang tua kami....

Advice for my soul ..

O me ... if you read this message by presenting God in you, with a sincere heart, feel at peace sign means you are still alive. God has given you a chance. ? Opportunity to repent, the opportunity to establish relationship with God, an opportunity to improve themselves, a chance to multiply good deeds, the opportunity to establish good relations between fellow human beings, the chance to mempebaiki quality of life and the life, the opportunity to address all the grief and suffering with sincerity and patience, opportunity to succeed and succeed, the opportunity to achieve the ideals and desires, the opportunity to build a dream, and other opportunities on many things.

O my soul .. lo your right, look left, many people who can not get a chance to live because they have a short life ... they have returned to God's presence .. they only bring their deeds during his lifetime .. not necessarily their deeds can help them in the afterlife .. they are embarrassed to God .. what will they be shown to God? But their own deeds .. While you see, you are still alive. So do not delay the improvement of life. Starting from the smallest, can you fix. Especially the quality of your prayers. Nonsense of life improvement effort will succeed when you pray do not solve. My soul, please do not make mistakes as strong mungkinengkau and new evils again. Resist the carnal passions, do not you indulge. Ask God's help and guidance with a full sense of His belief in HIS. Remember ... .. rest assured God will help you.

O my soul, two things must you sow today, while you are still alive: first, look at your treasure is valuable, if any, charity in Allah's way. To redeem your mistake and as a charity that everyone knows can facilitate your business in the world, the grave and the hereafter. Secondly, that no one detikpun of your valuable time is wasted because you are still blessed with life, unless you are doing good, doing good and doing good. Indeed, if death has come, can no longer be postponed, and we can no longer change anything behind us. such as the word of God:

"And spend some of what We have given you before death come unto one of you, and he said, 'My Lord, why have you not suspend my end for a minute that cause I can bersedekahdan I include those who do good? 'Unfortunately, Allah will not suspend a person's death if it has come time of his death. And Allah is Aware of what ye do. "(Surat al-Munafiqun: 10-11)

O my soul, in fact a difficulty, problem, disease, suffering, etc. is a gift from Him. With it we can correct yourself and get closer to the Supreme All-HIS. In addition, we should be grateful and sincerely accept it. Because God loves us. But the brain is often mean that everything is harmful, painful, excruciating feelings, and lost, everything is a disaster. Though it is no accident but rather a test or pleasure. if precisely the things that we can increasingly appreciate the gift of God, growing faith, and the closer to Him. And we believe that God will not give it a test to his servant exceeded his limits.

O my soul, the real fun is the problem. When? When pleasure leads us to the condition of Kufr favors, pious so wrong, so pious tyrant, reduced faith, as well as increases away from God. If this condition happens, then we should call it a disaster, or exams. Just think, when ill, we are close to God. We pray, pray, and all the virtues we do. Once healthy, we forget. Rarely or kadang2 Pray, pray and even then sometimes forced, to do a little good but munkar often done. Na'udzubillahi min forbid. When hard, we moan, ask God's help by praying, weeping uncontrollably to feel close to God. But so happy, we forget. When not having a job, diligently praying sunnah. Once a job, forgotten sunnah prayers. And so on. Naudzubillahi min forbid.

 O my soul, days ago, the days that had passed, certainly a lot of hard and happy stories are recorded in our minds. Learn the story of where we want to live in the days ahead. Do not choose a way of life that makes you unhappy. Do not choose a way of life that makes you hard. Choose the way of life that makes you unpopular Allah and His Messenger.

 O my soul .. As a believer, we have determined that this day should be better than yesterday, better than any side, including better than the side of science, faith, and devotion. No problem we got past that bad, as long as we always strive to continually improve themselves and continue to improve themselves to God saw you have change for the better. Since our Prophet said:

                "Those who undergo this same day by day yesterday so he included a loss. Moreover, if today is worse than yesterday. A person is lucky when the day is better than yesterday. "

 O my soul .. not necessary to be ashamed if you ever coupled with bad titles and berkehidupan bad. Precisely shame when you never change your life path. We know that the past, present and future is a different time dimension. The past has become history, we can only remember him, to see the records of events that are on it. Meanwhile, what of the future? He is still a mystery. So, certainly and truly belongs to us is the present. He is a gift from God that we welcome and worthy of our best advantage. He shall determine the merits of our future. He also is able to fix our bad records in the past. Therefore, perlalukan past such as the rearview mirror. Suffice it is seen occasionally as a guide. Our greatest task is to live the present with great earnestness and looked at the future with the full calculation. Too focused on the past will only be wasting time in vain. Forget the burden of suffering, forget all the sorrow and the bitter memory that may be incurable. Discard all of it and face the future with new eyes. If today goes without involving God, or even forget about him, it is time to walk with God and always remember Him.

O my soul .. not ashamed to man when you do evil and reap evil consequences, because it is not those who gave us food and drink. However, shame to God. Do not despair if you're also experiencing a failure, whatever it is bitter. Because what you need is the courage to face the future with optimism and renewed hope, unwavering intention to organize life, fix what needs to be repaired, and the pursuit of evil with goodness.

 O my soul .. You can still fix what needs fixing. You can still change what you want to change. You can still catch what you wanted to pursue. You can still achieve what you want to accomplish. You can still accomplish what is still a problem. You can still beg forgiveness and apologize for any oversight. Because you are still alive .. You will never be late until it's time you turned off, because when we're dead, we just accept fate.



 O my soul, no man is perfect in this world. Anyone person definitely has its drawbacks, though a prophet, though, people hebatpun, who holds various titles. Humans rather humiliating shortcomings. Humiliating people is the feeling that he does not have flaws. Feel perfect, so he denies the truth. If anything does not have flaws, so consider yourself already a perfect imperfection. This is the beginning of the destruction. Indeed the most perfect is God. This is what people usually forget him.

 O my soul ... morning start your day with fun and excitement, then throughout your day be filled with happiness. Confidence is a prayer. Be assured only on positive things. Because of the positive things only happen to those who are able to think positively. Remember, the magic only happens to those who believe in miracles. Do not believe you can not get out of trouble. Because the way out the problems that will come when we believe that we are able to solve it. Do not believe you can not recover from an illness. Since your recovery is coming along with you believe that you will recover. Iringilah strength of your convictions by improving the quality of worship to God and relationship to humans and the environment. Hopefully, your faith is more likely to become reality.

O my soul ... Besarkanlah your heart with the greatness of Allah, your Lord. Do not believe in mind that sometimes teaches at the desperation and weakness. Get out of the environment that brings you into a bad or evil inheritance. Go to a collection of people who hold good. This is the chain of kindness. Tabunglah as much kindness that saved your life. Fortunately for you, O my soul, has a God, God's forgiveness and His mercy is unlimited. As in a hadith qudsi ...

                God said, "When a servant came to Me with sins area of the earth and sky, I'll accept it with forgiveness and mercy area of earth and heaven, too."

 Hopefully we can all melakuakan the best bit by bit. God is always beside us. God always includes us. He was Maha Accept our repentance.

And Allaah knows best.