Jumat, 17 Mei 2013

batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram

Islam menetapkan beberapa kriteria syar’i pergaulan antara laki-laki dan perempuan untuk menjaga kehormatan, melindungi harga diri dan kesuciannya. Kriteria syar’i itu juga berfungsi untuk mencegah perzinahan dan sebagai tindakan prefentif terjadinya kerusakan masal. Di antaranya, Islam mengharamkan ikhtilath (bercampur laki-laki dan perempuan dalam satu tempat) dan khalwat (berduaan antara laki-laki dan perempuan), memerintahkan adanya sutrah (pembatas) yang syar’i dan menundukkan pandangan, meminimalisir pembicaraan dengan lawan jenis sesuai dengan kebutuhan, tidak memerdukukan dan menghaluskan perkataan ketika bercakap dengan mereka, dan keriteria lainnya. Perkara-perkara ini, menjadi kaidah yang penting untuk kebaikan semuanya. Tidak seperti ocehan para penyeru ikhtilath, sesunguhnya perkara ini berbeda antara satu dengan lainnya, atau satu kebudayaan dengan lainnya, dan pengakuan lainnya yang tidak sesuai dengan kenyataan dan realita.

Interaksi dan komunikasi antara laki-laki dan perempuan sebenarnya boleh-boleh saja, dengan syarat wanitanya tetap mengenakan hijabnya, tidak memerdukan suaranya, dan tidak berbicara di luar kebutuhan. Adapun jika wanitanya tidak menutup diri serta melembutkan suaranya, mendayu-dayukannya, bercanda, bergurau, atau perbuatan lain yang tidak layak, maka diharamkan. Bahkan bisa menjadi pintu bencana, kuburan penyesalan, dan menjadi penyebab terjadinya banyak kerusakan dan keburukan.

Wajib berhati-hati, karena syetan terkadang menipu seseorang dengan merasa agamanya kuat tidak terpengaruh dengan percakapan itu. Padahal dia sedang terjerumus pada jerat kebinasaan dan berada di atas jalan kesesatan. Realita adalah saksi terbaik. Betapa banyak orang menentang petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan melanggar larangannya akhirnya ia tercampak di atas keburukan.

Barangsiapa yang tidak memiliki hajat untuk berinteraksi dengan lawan jenis, maka menjauhinya lebih baik dan selamat. Jika ada kebutuhan, wajib bagi semua kaum muslimin untuk menetapi ketentuan syar’i, di antaranya:

1. Ghadlul Bashar (menundukkan pandangan) berdasarkan firman Allah Ta’ala:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nuur: 30)

2. Tidak berduaan dengan wanita asing (bukan mahram dan bukan istrinya).

Dalam Shahihul Bukhari, dari Ibnu Abbas radliyallah ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لا يخلوَنَّ رجل بامرأةٍ إلا ومعها ذو مَحرم

“Tidak boleh seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali dia (wanita tadi) ditemani mahramnya.”

3. Berusaha agar tidak ikhtilath dengan gadis yang bisa menyebabkan fitnah.

Dari Abu Sa’id bin Musayyib’d al-Khudri radliyallah ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إنَّ الدُّنيا حلوةٌ خضرةٌ، وإنَّ الله تعالى مستخْلِفكم فيها، فينظُر كيف تعملون، اتَّقوا الدُّنيا واتَّقوا النِّساء

“Sesungguhnya dunia itu manis dan indah. Allah menjadikan kalian berkuasa atasnya, untuk melihat apa yang kalian perbuat. Bertakwalah terhadap dunia dan wanita.” (HR. Muslim).

Dalam Shahihain, dari Usamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

ما تركتُ بعدي فتنةً أضرَّ على الرِّجال من النِّساء

“Tidak lah aku tinggalkan suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita.”

4. Tidak bersalaman dengan wanita yang bukan mahram, karena diharamkan.

Dalam Al-Mu’jam Al-Kabir milik Imam Ath-Thabrani, dari Ma’qil bin Yasar berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersbda:

لَأَنْ يُطْعَنُ فِيْ رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ

“Andaikata kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.”

5. Allah telah memerintahkan beberapa adab yang agung kepada para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan segenap wanita umat ini masuk di dalamnya.

فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا

“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.”(QS. Al-Ahzab: 32)

Dalam ayat itu, Allah Ta’ala mengabarkan bahwa hati yang sakit tidak bisa bertahan dan bersabar diri dari sebab kecil yang mengundang keharaman, walau hanya suara yang halus dan lembut. Karena sudah menjadi sarana keharaman maka dilarang, mereka diwajibkan untuk tidak melembutkan perkataan ketika berbicara dengan laki-laki. Karena sarana memiliki hukum seperti tujuan.

Rabu, 15 Mei 2013

mengajak dakwah dalam media cetak

assalamu'alaikum wr wb..
kepada para pembaca blog yang di rahmati oleh Alloh..
ana punya rencana..bagaimana kita bersama" menghidupkan ukhuwah islamiyyah..dengan dakwah melalui media cetak??
patungan usaha ...

Selasa, 14 Mei 2013

Beasiswa Universitas Al-Ahgaff Yaman 2013 - 2014

Universitas Al-Ahgaff berpusat di Mukalla, ibukota provinsi Hadramaut Republik Yaman. Provinsi yang kaya akan peradaban dan semarak dengan ilmu pengetahuan. Kantor rektor dan semua Fakultas Universitas berada di kota yang berada di ujung semenanjung Arab ini. Fakultas Syariah saja yang berada di Kota Tarim. Hal ini dilakukan guna terwujudnya pendidikan syariah yang tidak diperoleh dari bangku kuliah saja, namun juga didapat melalui lingkungan agamis dan ilmiah.
Tarim terkenal sebagai kota ilmu dan ulama sehingga pada tahun 2010, Tarim yang terletak sekitar 300 km dari kota Mukalla dinobatkan sebagai Kota Budaya Islam/Capital of Islamic Culture oleh organisasi ISESCO (Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization)
Faktor sosial budaya kota Tarim ini sangat mendukung untuk dijadikan sebagai tempat mendalami ilmu agama. Apalagi hal tersebut didukung faktor sejarah yang mencatat bahwa dari sinilah Islam di beberapa belahan dunia (seperti Asia dan Afrika) disebarkan dan berkembang pesat tanpa kekerasan dan teror berkat kegigihan, keikhlasan, keilmuan dan budi pekerti mulia para tokohnya dalam berdakwah.
Universitas Al-Ahgaff berdiri sebagai langkah nyata dari gagasan para ulama terkemuka yang dipelopori Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Mahfudz Al-Haddad (Alm), Mufti Provinsi Hadramaut kala itu demi terwujudnya tujuan utama yaitu membangun sarana pendidikan Islam yang bermutu bagi masyarakat Muslim dunia dengan pola pendidikan yang mampu mencetak sarjana Muslim yang prospektif dan mumpuni dalam segala aspek kehidupan berasaskan ruh Islami berhaluan pemahaman Ahlusunnah wal Jama’ah.
Universitas ini resmi didirikan pada tahun 1994 melalui SK Menteri Pendidikan No. 5 tanggal 8 Februari tahun 1994. Pada tahun 1995 Universitas Al-Ahfaff resmi menjadi anggota Persatuan Universitas Liga Arab dan resmi menjadi anggota Asosiasi Universitas-Universitas Islam .
Beasiswa bagi mahasiswa/I Indonesia hanya diberikan khusus untuk studi di:
  1. Fakultas Syariah bagi putra
  2. Fakultas Tarbiyah khusus wanita jurusan Kajian Islam bagi putri
Kantor Pusat Universitas Al-Ahgaff di Indonesia
Jl. Jagasatru No. 56/193CirebonJawa Barat 45115
Telp. (0231) 203157
CP: 08122212000, 081546522000 (tidak melayani SMS)
Ust. Ahmad Yusuf: 085728210439, 081294708062
Ust. Nur Wahid: 085325711383, 087781234898
Ust. Fakhruddin Jamal Bandera: 081282175322, 087878955507
Email             : ahgaff_indonesia@yahoo.com, indonesia@ahgaff.edu
FB                   : Yayasan Al-Ahgaff Indonesia (https://www.facebook.com/groups/ahgaff/)
Website         : www.ahgaff.edu
Syarat Pendaftaran
  1. Mengisi formulir pendaftaran
  2. Menyerahkan fotokopi ijazah SMU/MA/Sederajat, sebanyak 2 lembar dengan nilai rata-rata komulasi min. 7,5
  3. Ijazah tidak lebih dari 3 tahun
  4. Menyerahkan pas foto berwarna ukuran 4×6 (4 lembar) background putih.
  5. Membawa surat pengantar dari pondok pesantren/sekolah
  6. Bagi yang ijazahnya belum keluar, maka dapat menyerahkan fotokopi rapot kelas 10, 11 dan 12 yang telah dilegalisir dari sekolah SMU/MA/Sederajat.
Materi ujian
  1. Ujian Tahriri: Bahasa Arab (Nahwu/Shorof/Ta’bir) dan Fiqih
  2. Ujian Syafahi: Muhadatsah dan membaca kitab setingakt Fatul Qorib Syarh Taqrib.
Beasiswa yang diberikan
Bagi mereka yang telah dinyatakan lulus tes dan memenuhi syarat, akan mendapatkan beasiswa penuh (pendidikan, asrama dan makan) tidak termasuk ijin tinggal dan uang saku. Untuk biaya keberangkatan jaminan tiket kepulangan, visa, terjemah ijazah dan lain-lain, calon mahasiswa dikenakan biaya administrasi sebesar Rp25.000.000.

Jadwal Ujian dan Mekanisme Pendaftaran
Pendaftaran dibuka mulai pada awal bulan April 2013 dan berkas harus sudah diterima Kantor Pusat Universitas Al-Ahgaff di Indonesia melalui POS, Jasa Titipan Kilat atau email sebagaimana tersebut di atas paling lambat 7 hari sebelum masa ujian dimulai. Pengumuman hasil tes dapat dilihat di website kami: www.ahgaff.edu atau di group FB: YAYASAN AL-AHGAFF INDONESIA (https://www.facebook.com/groups/ahgaff/) selambat-lambatnya tanggal 20 Juni 2013.

Informasi Jadwal dan Lokasi Tes Seleksi silahkan download di sini dan di sini

Sabtu, 04 Mei 2013

udah,,putusin aja...pacaran positif maksiat...

01. pacaran itu permainan, nikah itu keseriusan | mau dimainin atau diseriusin?
02. inggris, 1 cewek rata2 pacaran dgn 24 pria beda sblm nikah (survei UKDating) | artinya? 96% pacar akan putus! | mending skrg #UdahPutusinAja
03. pacaran dikit-dikit galau, dikit-dikit galau | galau kok dikit-dikit #UdahPutusinAja
04. pacaran itu abisin duit, nikah kemungkinan cuma 4% | pahala jelas nggak dapet, maksiat numpuk, hayuu
05. pacaran enak sebentar, sakit seumur-umur | dan enaknya cowok doang, cewek mah tekor! #UdahPutusinAja
06. "pacaran kan perkenalan?" | betul, kan sudah sy bilang, kenalan doang, main2, nggak serius!
07. mau bukti pacaran itu nggak serius? hayu tanya "kapan kita nikah?" | anda akan menemukan lelaki itu ngarang bebas, mati gaya
08. pas jadipacar aja nyusahin, ngutanglah, minta macem2lah, ajak maksiat lah | pas nikah, dia nyusahin lo dgn begitu sama cewe lain =_
09. segera halalkan hubungan dengan nikah dear, atau putuskan segera | itu baik untuk menjaga kesucian dan kehormatan yg hanya 1
10. pacaran memang enak, nikmat | sampai sesuatu terjadi (semua begitu cepat), dan satu pergi cuci tangan dan satu menyesal

*reshare from Ustadz Felix Siauw

Balasan Azab Untuk Perempuan Tidak Menutup Aurat


Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka, dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya, dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya Dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan, dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka, dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya. (Surah An Nur Ayat 31)

Rasulullah s.a.w. bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yang bermaksud: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu:

1. Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam).

2. Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan boleh masuk syurga, serta tidak dapat akan mencium bau syurga, padahal bau syurga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian. (Riwayat Muslim)

Balasan bagi orang yang melanggar larangan Allah, ialah azab yang amat pedih, antaranya balasan wanita yang membuka rambut kepalanya selain suaminya, akan digantung dengan rambutnya di atas api neraka sehingga menggelegak otaknya, berterusan selama ia tidak menutupnya. Dada yang sengaja dibuka atau ditonjolkan supaya kelihatan seksi, akan di gantung atas api neraka dengan pusat dan buah dadanya diikat dengan rantai neraka sebagai penggantungnya betis dan paha yang terselak-selak, sedia untuk dipanggang, pedihnya tidak terkira.

Peristiwa Mi’raj

1. Wanita menangis sambil meminta pertolongan tetapi tiada yang sanggup membantu. Gambaran balasan wanita yang berhias bukan kerana suaminya.

2. Wanita tergantung pada rambutnya, otaknya menggelegak dalam periuk. Balasan wanita yang tidak menutup auratnya (rambut)

3. Wanita berkepala seperti babi, badannya seperti kaldai dan menerima berbagai balasan wanita yang suka membuat fitnah, bermusuh dengan jiran dan membuat dusta.

4. Wanita yang mukanya hitam dan memamah isi perutnya sendiri. Balasan wanita yang mengoda dan menghairahkan lelaki.

5. Lelaki dan wanita yang ditarik kemaluannya ke depan dan ke belakang serta dilontar mukanya ke api neraka. Kemudian ditarik dan dipukul hingga keluar api dari badannya. Balasan orang yang membesarkan diri dan takabur kepada orang ramai.

6. Lelaki dan wanita dimasukkan besi pembakar daging dari duburnya, keluar hingga ke mulutnya. Balasan orang yang membuat fitnah, mengejek dan mencaci.

7. Wanita tergantung rambutnya di pohon Zakkum, api neraka membakarnya lalu kering kecut dagingnya terbakar. Balasan wanita yang minum ubat untuk membunuh janin.

8. Wanita dibelenggu dengan api neraka, mulutnya terbuka luas, keluar api dari perutnya. Balasan wanita yang menjadi penyanyi tidak sempat bertaubat.

9. Lelaki dan wanita yang masuk api ke dalam perut dari duburnya lalu keluar dari mulut. Balasan orang yang makan harta anak yatim.

10. Lelaki dan wanita kepalanya terbenam dalam api, dituang pula air panas ke badannya lalu melecur seluruh tubuhnya. Balasan orang yang berusaha ke arah pergaduhan sesama manusia.

Antara Berpacaran dengan Menyegerakan Menikah


Pemuda itu menangis tersedu-sedu di samping mihrab mesjid. Mushaf ia dekap erat-kuat ke dadanya. Sesekali ia me-lap air mata yang meleleh. Ia merasa begitu rapuh dan lemah. Begitu tak berdaya menghadapi seorang wanita. Ia telah tergila-gila pada wanita itu. Senyuman wanita itu bagai purnama di gelap gulita malam. Suara wanita itu laksana nyanyian bidadari yang merasuk ke pori-pori jiwanya.

Ia menangisi dirinya yang tak lagi bisa merasakan nikmatnya berzikir. Menangisi hatinya yang tak lagi bisa khusyuk dalam shalat. Menangisi pikirannya yang selalu membawanya terbang ke wanita itu. Oh, sungguh hebat deritanya. Dulu ia begitu kokoh dan teguh. Orang-orang menganggapnya seorang laki-laki yang punya prinsip dan berkarakter. Apalagi saat orang-orang tahu dia begitu mampu menjaga hubungan dengan wanita, popularitas keshalehannnya semakin dikenal dan menjadi buah bibir.

Itu dulu, namun kini ia begitu tak berdaya dan rapuh. Wanita itu betul-betul telah membuatnya terpikat. Seorang wanita yang dalam pandangannya begitu anggun dan sempurna. Cantik, manis, cerdas, hafal al-Qur`an, sopan dan lembut dan lain-lainya. Seorang wanita yang menurutnya layak dijadikan pasangan hidup menuju sorga. Seorang wanita yang semua kriteria calon istri dambaan ia temukan pada dirinya.

Hampir tiap malam ia menangis. Jika dulu, ia menangis di kegelapan malam karena dimabuk rindu pada Sang Pencipta, kini ia menangis karena dimabuk rindu pada makhluk-Nya. Apakah Allah tengah menguji dirinya. Apakah Allah tengah menguji kejujuran cintanya. Ataukah memang sudah waktunya ia menikah.

Ia teringat dengan pesan-pesan Ustadznya sebelum berangkat ke Mesir dulu, pesan-pesan yang masih terekam kuat dalam memorinya.

"Anakku, ketahuilah dalam perjalanmu menuntut ilmu nanti, kamu akan diuji dengan banyak hal, dengan kesusahan hidup, kesulitan biaya, lingkungan, kawan-kawan, dan lainnya. Teguhkan selalu niat di hatimu dan mintalah pertolongan pada Allah setiap waktu. Dan ingatlah, ujian terberat yang akan kamu hadapi nanti adalah wanita, maka berhati-hatilah menghadapi wanita. Jangan pernah mengikuti ajakan nafsu yang menyesatkan."

"Anakku, berpacaran yang saat ini banyak digandrungi anak-anak muda adalah sikap laki-laki bermental kerupuk dan pecundang dan tipe wanita yang tak punya harga diri, menjalin hubungan secara syar`i dan menikahi dengan cara-cara yang baik, itulah akhlak seorang laki-laki yang didamba dan sikap seorang wanita calon penghuni sorga. Bila godaan itu terasa berat bagimu, berpuasa tak sanggup mengobatimu, maka menikahlah, insya Allah itu lebih berkah dan mengantarkan pada kebaikan."

"Anakku, jika kamu mengira berpacaran itu adalah jalan menuju pernikahan, maka engkau telah tertipu oleh nafsumu. Engkau telah termakan bujuk rayu setan durjana. Apakah engkau mau memetik buah dari pohon sebelum waktunya? Apakah engkau mau membeli barang yang telah usang dan pernah dipakai orang?"

"Anakku, janganlah engkau mengira, pacaran yang Ustadz maksud bertemu dan jalan berdua-duan semata, tapi jagalah matamu, pendengaranmu, hatimu dan pikiranmu. Janganlah menjadi pemuda yang lemah. Ingatlah, engkau adalah pemimpin, jangan biarkan hawa nafsu yang memimpinmu."

"Jika suatu saat nanti, dorongan untuk menikah begitu kuat dan menyesak di dadamu, engkau merasa telah siap, namun orang tua belum merestui dan ada jalan lain yang menghambat. Ustadz sarankan, bersabarlah, bersabarlah, dan bersabarlah. Sembari terus mencoba dan berdoa tiada henti pada Allah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan ketahuilah, orang-orang yang sabar akan mendapatkan pahala yang berlipat, dan orang-orang sabar akan memetik mutiara iman yang begitu banyak dalam kesabarannya itu. Dan yakinlah sesungguhnya bersama satu kesulitan ada banyak kemudahan."

"Anakku, jangalah engkau tergoda oleh nafsumu, janganlah engkau tertipu dengan bisikan musuhmu, setan durjana. Mungkin Allah tengah mengujimu, dan menyiapkan untukmu hadiah yang indah. Maka selalulah berbaik sangka pada Allah."

Nasehat-nasehat berharga itu begitu mampu menjadi penawar bagi hatinya yang gelisah. Tapi, itu hanya bertahan sebentar, ledakan perasaannya pada wanita itu ternyata lebih dahsyat dan meluap-luap. Pesan-pesan itu hanya bertahan sesaat, lalu ketika desakan perasaan itu kembali merasuki jiwa, ia menjadi begitu rapuh dan lemah.

Sampai pada akhirnya ia menelpon Ustadznya di Indonesia. Ia menceritakan kegelisahan hatinya, keresahan jiwa, dan gejolak rasa yang selalu menyesak di dadanya. Ustadznya berpesan kembali,

"Anakku, Ustadz bisa memahami keadaanmu, barangkali sudah waktunya bagimu untuk menggenapkan setengah agamamu. Ustadz sarankan lakukanlah shalat istikharah, jika engkau menemukan ada tanda-tanda ke arah sana, maka lakukanlah shalat hajat sebanyak-banyaknya, insya Allah, mudah-mudahan dengan cara demikian Allah membuka jalan untukmu. Mintalah pada Allah dengan air mata penuh harap, menangislah sejadi-jadinya di hadapan Allah. Yakinlah, Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya."

Satu tahun kemudian, sesudah kesabaran yang panjang, setelah menyelesaikan hafalan al-Qur`annya, ia pun menggenapkan setengah agamanya di penghujung bulan Juni 2010. Ia sangat bahagia. Kebahagiaan yang tak bisa dlukiskan dengan kata-kata. Ia telah menikah dengan wanita dambaannya, seorang wanita sorga yang Allah hadirkan ke bumi untuknya. Allah telah memilihkan untuknya seorang pendamping hidup yang mecintai Allah dan dirinya dengan sepenuh jiwa dan raga.

Tak sia-sia selama ini ia menjaga dirinya dari tergelincir pada perbuatan yang haram. Ia sampaikan kerinduannya terhadap wanita itu pada Allah setiap malam, ia titipkan penjagaan untuk wanita itu pada Allah setiap saat. Ia hantarkan doa-doa penuh ketulusan untuk kebaikan dan keselamatan wanita itu selama ini. Dan kini, Allah mengizinkannya untuk memetik buah kesabarannya selama ini. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan hamba yang berserah diri pada-Nya.