Seorang kanak-kanak lelaki bertanya kepada ibunya
“Mengapa ibu menangis?”
“Kerana ibu seorang wanita,” dia berkata kepada anaknya.
“saya tidak mengerti,” jawab anak kecil tersebut.
Ibu memeluk anaknya dan berkata “Dan kamu tidak akan pernah mengerti”
Kemudian anak lelaki tersebut bertanya kepada ayahnya
“Mengapa ibu menangis tanpa ada alasan?”
“Semua wanita menangis tanpa ada alasan,” hanya itu yang dapat dikatakan ayahnya.
Anak lelaki itu membesar dan menjadi seorang lelaki dewasa, dan masih merasa hairan mengapa wanita menangis.
Akhirnya dia mengadu pada Tuhan, dan dia bertanya,
“Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?”
Tuhan berkata “Aku menciptakan wanita istimewa.
Aku menciptakan baginya bahu yang kuat untuk memikul beban dunia,
tetapi begitu lembut sehingga dapat memberikan kenyamanan.”
“Aku memberinya kekuatan untuk melahirkan dan menahan karenah dari anak-anaknya”
“Aku memberinya keteguhan yang membuatnya dapat tetap bertahan di saat semua orang sudah menyerah,
dan tetap memperhatikan keluarganya tanpa mengeluh saat sedang lelah maupun sakit.”
“Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam keadaan apapun, meskipun mereka menyakitinya.”
“Aku memberinya kekuatan untuk dapat memaklumkan kesalahan-kesalahan
suaminya, menciptakannya dari tulang rusuk suaminya untuk melindungi
hatinya”
“Aku memberinya kearifan untuk mengetahui bahawa
seorang suami yang baik tidak akan pernah menyakiti isetrinya, tetapi
kadang-kadang menguji kekuatan dan ketetapan hatinya untuk tetap teguh
mendampingi suaminya”
“Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dicurahkan. Ini khusus miliknya untuk digunakan bila-bila pun diperlukan.”
“Kau lihat: Kecantikan seorang wanita tidak terletak pada pakaian yang
dikenakannya, penampilan luaranya, atau cara dia menyisir rambutnya.“
“Kecantikan seorang wanita dapat dilihat melalui matanya, kerana
mata adalah pintu menuju hatinya, tempat dimana cinta bersemayam.
Dari Abdullah bin Mas’ud رضىالله عنه berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda عليكم بالصدق فان الصدق يهدي الى البر وان البر يهدي الى الجنة وما يزال الرجل يصدق ويتحرى الصدق حتى يكتب عند الله صديقا ........ “Berpeganglah kalian kepada kejujuran, karena itu akan membimbing kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Senantiasa seorang hamba berbuat jujur dan membiasakan sifat ini hingga dia dicatat di sisi Allah ta’ala sebagai seorang yang shiddiq (jujur). ....
Kamis, 12 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar