Minggu, 05 Agustus 2012

cukuplah mencintai dalam diam

Kalau kita mencintai seseorang,
jangan beritahu si dia.
Nanti Allah kurangkan rasa cinta padanya
Tapi luahkan pada Allah,
beritahulah Allah.
Allah Maha mengetahui siapa jodoh kita ..

CINTAI DIA DALAM DIAM,
Dari Kejauhan Dengan Kesederhanaan & Keikhlasan
Jika benar cinta itu karena ALLAH maka biarkanlah ia mengalir mengikut aliran ALLAH karena hakikatnya ia berhulu dari ALLAH maka ia pun berhilir hanya kepada ALLAH!

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran ALLAH.”
(Adz Dzariyat : 49)

Tetapi jika kelemahan masih nyata dipelupuk mata maka bersabarlah, berdoalah & berpuasalah

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah satu perbuatan yang keji.
Dan suatu jalan yang buruk.”
(Al Israa’ : 32 )

Ketika kau mendambakan sebuah cinta sejati yang tak kunjung datang,
Allah SWT mempunyai Cinta dan Kasih yang lebih besar dari segalanya & Dia telah menciptakan sseorang yang akan menjadi pasangan hidupmu kelak.

Ketika kau merasa bahwa kau mencintai seseorang,
namun kau tahu cintamu tak terbalas
Allah SWT tahu apa yang ada di depanmu & Dia sedang mempersiapkan segala yang terbaik untukmu

CUKUP CINTAI DALAM DIAM
bukan karena membenci hadirnya
tetapi menjaga kesuciannya
bukan karena menghindari dunia
tetapi meraih syurga-NYA
bukan karena lemah untuk menghadapinya
tetapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup

CUKUP CINTAI DRI KEJAUHAN
karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkan dari ujian
karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan
karena mungkin membawa kelalaian hati-hati yang terjaga
CUKUP CINTAI DENGAN KESEDERHANAAN
Memupuknya hanya akan menambah penderitaan
menumbuhkan harapan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan

CINTAILAH DENGAN KEIKHLASAN
karena tentu kisah Fatimah dan Ali Bin Abi Talib diingini oleh hati
tetapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi..??

“.. boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.
ALLAH mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(Al Baqarah : 216 )

Jangan memberi harapan pada yang belum pasti,
kelak ada insan yang bakal dilukai,
Jangan menaruh harapan pada yang belum tentu dimiliki,
nanti hati yang kecewa sendiri.

SEBALIKNYA,
gantunglah segenap pengharapanmu kepada Yang Maha Memberi,
niscaya dirimu tak sesekali dizalimi,
karena Dia mendengar pengharapanmu setiap kali & Dia menunaikannya dgn cara-Nya yang tersendiri

Cukup cintai dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan & keikhlasan
karena tiada yang tahu rencana Tuhan
mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan

karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikkan
serahkan rasa itu pada Yang Memberi dan Memilikinya
biarkan DIA yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya.

“Barangsiapa yang menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.”
(Umar Bin Khattab ra)

Jika Anda benar-benar mencintainya, Anda tidak akan menyentuhnya.
Bahkan tidak sedikit pun.
Anda akan melindungi martabat dan kesucian sebagai seorang muslimah.
Hanya memeluknya dalam hati Anda untuk beberapa tahun lagi ..
maka Anda dapat melakukannya dengan cara yang halal

“Sesiapa saja yang memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah,membenci karena Allah & menikah karena Allah, maka berarti ia telah sempurna imannya.”
(HR. Al-Hakim)

''''''' Sebelum tiba waktunya untuk kamu halal bersama si dia, tahanlah hatimu. Tahanlah perasaanmu. Jika perasaan itu tidak tertahan lagi, coretkan segala isi hatimu tentang cinta & rindu, tentang doa & harapanmu padanya dalam tulisan.

Dan simpanlah tulisan yang tidak beralamat itu sebaik mungkin.
Bila tiba saatnya kamu disatukan, maka serahkanlah segala isi hatimu itu padanya. Dia pasti bahagia menerimanya, tapi jika waktu itu belum tiba.

Biarlah ia menjadi RAHASIA antara dirimu dan Sang Pencipta saja karena kelak jika dia bukan milikmu, bakarlah coretan itu bersama hilangnya wajah si dia dari hatimu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar