Selasa, 07 Agustus 2012

Kisah Seorang GADIS SHALIHAH

Zaman sekarang, setidaknya kata teman-teman saya, mencari laki-laki sholeh adalah suatu hal yang susah, akan tetapi mencari wanita yang sholehah jauh..jauh..jauh lebih susah.

Saya kurang jelas, alasan ilmiahnya seperti apa, tapi fenomena yang ada di tengah-tengah masyarakat demikianlah adanya. Mungkin kondisi anomali ini yang menjadi filosofi munculnya pepatah Arab;
“Wanita yang sholehah itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.”

Berikut ini saya akan kutipkan sebuah kisah yang sangat luar biasa.
Sebuah KISAH NYATA tentang seorang wanita yang teguh dalam ketaatan kepada Tuhannya. Gadis yang Shalihah, taat Syariah dan kokoh memperjuangkan Khilafah.

Kisah ini menjadi sangat istimewa karena terjadi di masa kita, masa di mana banyak wanita melupakan kodratnya, masa di mana kemaksiatan adalah suatu hal yang biasa.

Berikut kisahnya;

**

SEORANG Gadis remaja baru pulang dari sekolahnya dengan wajah sedih dan mata berkaca-kaca. Setibanya di rumah, ia langsung bersimpuh di pangkuan ibunya untuk menceritakan sebab-musabab kesedihannya.

“Aduhai ibuku, sesungguhnya guruku telah mengancam akan mengusirku dari sekolah karena pakaian panjang (jilbab) yang kupakai” keluh sang putri.

“Tetapi itu adalah pakaian yang dikehendaki oleh Allah, wahai putriku” sang ibu dengan bijaksana mencoba untuk memperjelas duduk permasalahannya.


“Benar, wahai ibu, akan tetapi guruku tidak menghendakinya” jawab sang putri.


Sang bunda kemudian menasihati putrinya,
“Baiklah, wahai putriku, boleh saja gurumu tidak menghendaki, tetapi Allah menghendakinya. Lalu siapakah yang akan kamu taati? Apakah kamu akan mentaati Allah yang telah menciptakanmu dan membentukmu, serta yang telah mengaruniakan kenikmatan kepadamu? Ataukah kamu akan mentaati seorang makhluk yang tidak mampu memberikan manfaat dan mudharat kepada dirinya?”


lalu Sang putri dengan mantab menjawab,
“Sesungguhnya saya akan taat kepada Allah, wahai ibu.”


Pada hari berikutnya, gadis itu pergi dengan mengenakan jilbab dan kerudung seperti biasanya. Tatkala gurunya melihatnya, sang guru pun langsung mencela dan memarahinya dengan keras. Gadis itu tidak kuasa menerima amarah tersebut, ditambah lagi oleh pandangan sinis dari teman-teman yang mengarah kepadanya. Maka, tidak ada yang ia lakukan selain MENANGIS meneteskan air mata.


Tidak lama kemudian, gadis itu lantas mengeluarkan kata-kata yang besar maknanya meski sedikit jumlahnya,
“Demi Allah, saya tidak tahu siapa yang akan saya taati, anda ataukah Dia?”

Mendengar kata-kata padat nan tegas dari muridnya, maka sang guru pun bertanya, “Siapakah Dia itu?”

Sang gadis Shalihah itu menjawab (dengan jawaban yang luarrr biasa), “ALLAH!. Apakah saya harus taat kepada anda, sehingga saya mesti memakai pakaian seperti yang anda kehendaki, tetapi saya berbuat maksiat kepada-Nya? Ataukah saya mentaati-Nya dan tidak mentaati anda?, Ah, biarlah saya akan mentaati-Nya saja, dan APA yang terjadi TERJADILAH.”


***

SUBHANALLAH, betapa agungnya kalimat yang diucapkan gadis itu. Sebuah kalimat yang menampakkan wald (ketaatan) yang mutlak kepada Allah adzawajalla. Sang Gadis bertekad untuk berpegang kuat dan taat kepada perintah Dzat Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa.

**


Rasa kagum dan Salam penghormatan penting juga kita sampaikan kepada Ibundanya;
Sang Ibu yang telah menanamkan dalam diri putrinya rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
Sang Ibu yang telah membentuk anaknya dengan bentuk yang diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Sang Ibu yang telah mengajarkan sipat dan sikap taat secara totalitas kepada Allah dan Rasul-Nya.
Sang Ibu yang telah menggembleng anaknya supaya tetap tegar dan kokoh di atas jalan kebenaran.


Perlu diingat, sang Gadis dan ibunya TIDAK HIDUP pada zaman Rasul, zamannya Sahabat, ataupun pada zaman Tabi’in. Sesungguhnya ia hidup pada zaman modern, zaman sekarang.


Adalah sesuatu yang langka lagi Istimewa, pada zaman sekarang ini ada seorang gadis yang bertakwa lagi berani untuk memperjuangkan kebenaran serta tidak takut akan makian dan ejekan orang-orang. Wanita seperti itu bak Berlian diantara Bebatuan. Dan tentu semua kita faham bahwa batu Berlian nilainya berjuta-juta kali lipat dari batu biasa. Maka, CARILAH atau JADILAH Batu BERLIAN !


Jika mau mdapatkn yg SOLEH, kurangkan "agenda mencari yang Soleh".
Ttapi BERUSAHALAH mjd SOLEHAH!

Jika inginkn yg SOLEHAH, jnganlh cerewet mcari si Solehah.
Ttapi brusahalh mjadi yg SOLEH!


Bertemu yg solehah, solehahnya dia belum tentu kekal.
Bertemu yg soleh, solehnya boleh saja ia berubah.

Karena si soleh& solehah adlh insan BIASA.
Pernikahn adlh sbagian drpd proses unt MENJADI, Bukannya MENCARI


Ya Allah,.....
Jika dia benar untukku, dekatkanlah hatinya dengan hatiku
Jika dia bukan milikku, damaikanlah hatiku, dengan ketentuan-Mu

Dialah permata yang dicari,selama ini baru kutemui
Tapi ku tak pasti rencana Ilahi,apakah dia kan kumiliki
Tidak sekali dinodai nafsu

Akan kubatasi dengan syariat-Mu, jika dirinya bukan untukku
Redha hatiku dengan ketentuan-Mu

Ya Allah,....
Engkaulah tempat kubergantung harapanku
Kuharap diriku senantiasa dibawah rahmat-Mu

Aamiin Ya Allah Aamiin Ya Rabb,........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar